Dalam dunia fotografi, pencahayaan memegang peran krusial dalam menentukan suasana, warna, dan kedalaman sebuah foto. Dua sumber cahaya utama yang sering digunakan adalah cahaya alami dan cahaya buatan, masing-masing dengan karakteristik dan tantangannya sendiri.
Fotografer wedding asal Serang, Ari Wibowo, menjelaskan bahwa pencahayaan alami berasal dari sinar matahari, baik langsung maupun tidak langsung. Cahaya alami banyak diminati karena mampu menghasilkan warna lembut dan tampak natural. Menurut Ari, “Cahaya matahari pagi dan sore sangat ideal karena memberikan nuansa hangat dan bayangan yang tidak terlalu keras.”
Sementara itu, pencahayaan buatan menggunakan lampu studio, flash, atau LED, memberi kontrol lebih fleksibel terutama saat kondisi minim cahaya. Dengan cahaya buatan, fotografer bisa mengatur arah, intensitas, dan suhu warna sesuai kebutuhan, tanpa tergantung waktu. Ari menambahkan, “Keunggulan cahaya buatan, fotografer bisa menyesuaikan cahaya agar foto tetap konsisten dan sesuai konsep.”
Pemilihan antara cahaya alami dan buatan tergantung tujuan fotografi dan konsep foto. Misalnya, foto produk lebih cocok menggunakan cahaya buatan agar hasilnya seragam, sedangkan foto outdoor atau potret alam lebih hidup dengan cahaya alami. Cahaya alami membantu menampilkan gradasi warna lembut, memberikan kesan hangat, dan membuat hasil foto lebih memikat.
Baik cahaya alami maupun buatan memiliki keindahan dan keunikan masing-masing. Dengan memahami karakteristik kedua jenis cahaya ini, fotografer dapat lebih kreatif dalam menonjolkan emosi dan cerita di balik setiap gambar, menghasilkan foto profesional dan penuh estetika. sumber RRI.co.id








